Minggu, 08 Mei 2011

Judul Novel                 : Hey Conchita! Pembajak Cinta
Tahun                           : 2004
Penulis                        : Marthino Andries
Jumlah Halaman        : 130 Halaman
Penerbit                      : Kata Kita
Harga                          : Rp. 25.000

Hey Conchita! ( Marthino Andries, 2004 ) adalah sebuah kisah cerita cinta. Kisah cinta antara Conchita velasques dan ian verdinand. Penulis ini membuat novel ini menjadi lebih seru dan menarik yang dapat membuat para pembaca tertawa.
Novel ini merupakan novel pertama dari penulis yang sebelumnya dia lebih sering menulis cerpen. Karya –karyanya antara lain dimuat di gadis femina, suara pembangunan, ceria dan bahana. Dia juga pernah mengikuti kursus penulisan skenario, multi komtek, dan pernah menjadi free lance traslator pada World Trade Center.
Awal kisah cerita ini berawal pada suatu siang diangkutan umum bis kopaja yang sopirnya super menjengkelkan yang membiarkan para penumpangnya terpanggang didalam bisnya, karena siang itu sangat panas. Dan radiasi sinar matahari pun dengan sadis menusuk ubun – ubun tiap orang yang berada di tempat terbuka. Dibelakang sopir ada seorang cewek SMA yang sedang asik mengotak-atik Hpnya dan belum menyadari betapa panasnya hawa didalam bis, sampai akhirnya Hp dia pun mati, disitu dia mulai merasakan hawa panas ditengah terik matahari. Para penumpang lain mulai protes dan merasa jengkel kepada sopir karena si sopir yang seenaknya berlama – lama menunggu penumpang.
Beberapa menit kemudian si sopir keluar dari bis kopaja tersebut, disitulah ide liar cewek SMA tersebut muncul, dan dia langsung menempati tempat duduk si sopir dan langsung membawa bis kopaja. Para penumpang yang awalnya khawatir akhirnya merekapun bersorak sorak. Dan satu demi satu penumpang pun turun namun tinggal seorang cowok. Cewek SMA itu pun bertanya, “mau turun dimana mas?” dan cowok itu pun menjawab, “loe maunya dimana?”. Cewek itu pun keki dan pada satu jalan dia memberhentikan bis dan keluar. Namun cowok itu terus membuntutinya, hal tersebut menambah curiga si cewek. Cowok itu pun menawarinya untuk diantarkan pulang. Disitu mereka pun mulai berbincang – bincang. Dan ternyata cowok tersebut adalah artis muda yang pernah membintangi sinetron “Lirikan Sibuta”, Ian Verdinan. Dan ada satu hal lagi yang membuat cewek itu bertambah kaget, dia ditawari untuk main di sinetron terbarunya.
Sesampainya dirumah, cewek tersebut langsung masuk kekamarnya. Dia merenungi ucapan Ian tadi. Bi Ijah pembantunya mengetuk pintu kamarnya untuk mengajaknya makan malam, namun tidak ada jawaban. Selang beberapa waktu pintu kamarnya pun terbuka dan dia menceritakan apa yang telah dia alaminya tadi siang. Dia bernama Conchita. Akhirnya dia pun minta izin untuk main sinetron kepada orang tuanya. Dan ternyata orang tuanya mengizinkan dia untuk main sinetron asalkan tidak melupakan sekolahnya. Conchit pun mulai main di sinetron pertamanya dan diam – diam Ian menyimpan perasaan kepadanya. Namun Conchita mengira bahwa Ian adalah cowok play boy yang sangat senang bercanda dan Conchita tidak akan pernah mau menerima cintanya.
Dalam setiap bagian cerita si penulis sangat pandai membuat si pembaca tertawa terbahak-bahak, karena bahasa yang digunakannya ringan dan santai. Akhir cerita Conchita sadar bahwa Ian adalah cowok baik – baik dan mulai mau untuk menerima kehadirannya sebagai seorang cowok. Saat itu pun Ian sadar dan menyatakan perasaannya kepada Conchit seperti yang ada dalam pikiran cowok itu, Conchita pun menerima cintanya.

Kelebihan :
Novel ini menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti oleh remaja saat ini. Dan bahasanya pun sangat santai dan gaul.
 Kekurangan :
Novel ini kurangnya memperhatikan kamus Bahasa Indonesia. Ada kalimat yang ingin membuat para pembaca tertawa padahal hal tersebut tidak lucu.

0 komentar:

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates